Gerakan reformasi ini merupakan usaha rakyat Indonesia untuk mengakhiri era Orde Baru yang penuh dengan kolusi, korupsi, dan nepotisme. Reformasi ini juga bertujuan untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih demokratis, transparan, dan bertanggung jawab.
Sekarang, hampir seperempat abad sesudah reformasi, kandidat presiden 2024, Anies Baswedan, mengingatkan orang -orang Indonesia untuk kembali ke mandat reformasi.
Kembali ke Mandat Reformasi
Salah satu poin penting yang diharapkan oleh Anies Baswedan ialah pentingnya memerangi kolusi, korupsi,dan nepotisme. Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia sudah mengalami beberapa skandal korupsi yang membahayakan negara dan masyarakat.
Anies Baswedan percaya bahwa memerangi korupsi harus menjadi prioritas utama, baik di tingkat nasional maupun regional. Langkah ketat harus diambil untuk memastikan bahwa para pelaku korupsi ditangani dengan tegas dan adil, dan maka kepercayaan publik pada lembaga pemerintah akan pulih.
Keterbatasan kekuasaan juga merupakan fokus penting dalam mandat reformasi yang diingatkan oleh Anies Baswedan. Reformasi dimaksudkan untuk mengakhiri kekuatan yang terlalu sentristik dan memberikan kendali lebih besar kepada masyarakat.
Anies Baswedan berpendapat bahwa otoritas pemerintah harus dibatasi supaya tidak menyalahgunakan kekuasaannya. Meningkatkan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan politik juga merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan demokrasi di Indonesia.
Anies Baswedan juga menekankan pentingnya otonomi regional. Memberikan wewenang kepada wilayah dalam mengelola sumber daya dan memutuskan kebijakan yang terkait dengan kepentingan lokal merupakan prinsip utama reformasi.
Namun, sejauh ini, implementasi otonomi regional belum sepenuhnya berhasil, terutama dalam hal pengembangan yang adil antara satu wilayah dan lainnya. Anies Baswedan berkomitmen untuk meningkatkan otonomi regional, memberikan dukungan yang lebih besar untuk daerah yang dikembangkan dengan buruk, dan memastikan bahwa kebijakan pemerintah pusat tidak merusak kepentingan regional.
Anies Baswedan menolak Dwifunction Abri. Selama era Orde Baru, Abri tidak hanya menjabat sebagai lembaga pertahanan nasional, tetapi juga terlibat dalam politik dan pemerintahan. Sesudah reformasi, fungsi Abri secara resmi dihapuskan dan TNI sepenuhnya diserahkan kepada Departemen Pertahanan.
Sebagai calon calon presiden dalam pemilihan 2024, Anies Baswedan sudah menunjukkan keseriusannya dalam menerapkan prinsip -prinsip reformasi. Dia memahami bahwa reformasi merupakan proses yang berkelanjutan dan membutuhkan kerja sama dari semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan semua elemen bangsa.
Dengan memprioritaskan pemberantasan korupsi, memperkuat otonomi regional, membatasi kekuatan, dan menolak fungsi ganda Abri, Anies Baswedan berharap untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.