Nama Theo Hernandez menjadi sorotan di partai babak pertama duel Prancis vs Maroko di semifinal Piala Dunia 2022 yang digelar pada Kamis, (15/12/2022) dini hari WIB. Bagaimana tidak, pertandingan baru berjalan 5 menit, fullback AC Milan itu mampu mencatatkan namanya di papan skor lewat gol ciamik setengah gunting. Kiper sekaliber Bono dibuat tak berdaya menahan laju bola sepakan kaki kirinya yang membuat Prancis unggul cepat.
Padahal, dari 5 laga sebelumnya, gawang Maroko baru kebobolan 1 kali, itupun gol yang bersarang ke gawang Bono hasil dari gol bunuh diri sang stopper Nayef Aguerd. Artinya, Theo Hernandez menjadi pemain pertama di Piala Dunia 2022 yang mampu menjebol gawang tim berjuluk Singa Atlas itu. Ya, semenjak berseragam AC Milan, Theo Hernandez selalu dipanggil Prancis untuk mengikuti laga laga persahabatan dan kualifikasi Piala Dunia 2022.
Padahal, sebelum berseragam Rossoneri, The Hernandez merupakan bek kiri biasa saja yang namanya tak pernah dilirik Les Bleus. Namun saat ia hijrah menuju AC Milan, perfomanya pun melejit dan kini dirinya menjadi bek kiri andalan untuk Timnas Prancis. Juru taktik Les Bleus, Didier Deschamps melakukan hal yang sama seperti Stefano Pioli di Rossoneri. Yaitu, menaruh Theo sebagai bek kiri ofensif yang lebih berfokus untuk membantu penyerangan.
Bermain sebagai bek kiri, ia juga diberi tanggung jawab untuk menerobos lini pertahahan lawan lewat lini tengah. Saat AC Milan maupun Les Bleus membangun serangan, Theo seringkali naik ke lini tengah dari bek kiri untuk melakukan fenetrasi menuju kotak penalti lawan. Pemain lain yang bermain sebagai gelandang 'mengosongkan lini tengah' untuk memberi space bagi Theo guna menerobos fondasi pertahanan lawan lewat tengah.
Kecepatan dan kemampuan dribel Theo terbukti ampuh untuk membuat lini pertahanan lawan kelimpungan. Hadirnya Theo dalam skuat AC Milan membuat Pioli semakin kaya untuk meracik strategi terbaiknya. Pun dengan Deschamp, Timnas Prancis dibuat tampil lebih cepat dengan adanya Theo di sisi kiri. Ya, Rossoneri dan Pioli adalah tokoh utama untuk meningkatnya performa Theo Hernandez.
Pun juga sebaliknya, atribut spesial Theo, membantu AC Milan menjadi tim kuat eropa yang namanya mulai diperhitungkan kembali. Kedatangannya bagikan hadiah dari Real Madrid untuk Rossoneri guna membantu mereka meraih trofi bergengsi musim ini. Theo Hernandez pernah memperkuat Real Madrid di musim 2018/2019, namun ia sering tersisih dari skuat Real Madrid lantaran usianya yang dianggap terlalu muda (21).
Ia hanya bermain sebanyak 8 kali bersama Los Blancos, perannya sebagai bek kiri kalah saing melawan Marcelo yang saat itu sedang bagus bagusnya. "Saya tidak bisa melakukan yang terbaik untukReal Madridkarena saya tidak memiliki menit bermain yang banyak," kata Theo dilansir Marca. Pemain asal Prancis itupun akhirnya dipinjamkan ke Real Sociedad untuk mendapatkan menit bermain lebih.
Saat itu Theo mampu tampil konsisten bersama Sociedad, dengan seringkali menyumbangkan gol danassistuntuk tim asal Spanyol tersebut. Bakat Theo yang cemerlang pun dilirik olehAC Milan, tanpa ragu, klub raksasa Italia itupun menggelontorkan dana sebanyak 21 juta euro untuk memboyongnya ke San Siro di musim 2019/2020. Tak perlu menunggu lama, Theo langsung cocok dengan permainanAC Milandan sepak bola Italia.
Ia diberi kepercayaan oleh Pioli untuk bermain reguler mengisi pos bek kiriRossoneri. Memanfaatkan kecepatan dan skill olah bolanya, Theo mampu memberi kontribusi luar biasa untukAC Milan. Sumbangan 22 gol dan 27 assist mampu ia torehkan untuk AC Milan hingga saat ini.
Penampilan cemerlangnya itu membuat Prancis tak ragu untuk memanggilnya di turnamen sebesar Piala Dunia 2022 Qatar.